kenapa gue ngomong gtu?
karena sebagai pencinta balapan Formula 1, gue merasa dizolimi dengan tindak tanduk si globaltv itu. gue udah menyadari ada yang ga beres sejak globaltv mengakuisisi balapan F1 tahun 2005 di Indonesia. sebelumnya F1 ditayangin di TPI, which is sangat professional sekali dalam menyiarkan F1. contohnya, siaran F1 selalu ditayangin almost full dari awal sampai PRESS CONFERENCE akhir balapan. well, there was also tv ads, but it was in NORMAL APPEARANCE!!!
not like thooooosssseeeeeee tv adssssss which took nearly 2 laps for ads cut. wtf? mau nayangin iklan ato formula 1 nya siih? belom lagi iklannya yang kadang ga nyambung, such as that RONCAR ads. cuih! trus jam global tv yg selalu TELAT 5 MENIT!!! idup di jaman apan sih lo sampe ga tau waktu?? malu woi! orang purba apa? jadinya dengan brengseknya globaltv memotong awalan starting grid pas mau warm up lap. gw inget banget pas Brazilian GP 2007, mereka baru nayangin PAS BALAPAN UDAH BENER2 MAU MULAI. see? see? how untrained and so unprofessional.
balapan selesai, yaudah selesai, bukannya kaya tahun sebelumnya(2005-2006) yang ada discussion after the race yang masih nyambung lah dengan F1, ini malah bagi2 hadiah, DENGAN CEWEK BODOH YANG CUMA MODAL TAMPANG DOANG TAPI OTAKNYA GA NGERTI F1. payah. payah. maunya apa sih? sampe segitu desperatenya globaltv harus nyari sponsor yang membludak buat ngebackup tayangan F1?
yang masih bikin gue seneng adalah adanya F1 jelang balap, 30 menit sbelum race dimulai. yah tapi itu tadi konsekuensinya, karena jam telat 5 menit, ditambah iklan2 yang berjubel, nonton racenya jd telat. ngebahasnya juga bagus, lumayan lah.
tapi, ini yang bikin gue semakin gondok dengan tuh tv bau kentut. tahun 2008 ini, KENAPA QUALIFYING HARUS DELAYY?? apa sih mau lo hah? merelakan posisi lo sebagai official broadcaster F1 cuma buat SINETRON dan KARTUN??????? gila rating kali lo ya. sampe2 dimundurin tengah malem segala. goblog. dan yg paling gue inget adalah race GP CANADA 2008 yang gue tonton jam 04.30 pagi. apa apaan itu? itu yang namanya "official broadcaster"? kentut. bikin gue rela2in berangkat sekolah hari senin jadi telat. bangsat bgt dah. sekarang akhirnya tiap qualifying di delay, dan gue liat penggantinya itu kalo ga sinetron, kartun, ato acara kuis2 ga jelas.
padahal ya, gue bisa aja langganan tuh salah satu iklan tv kabel bangsat yg selalu motong race F1. tau lah lo semua ya, yg iklannya lagi pada nnton bola pas ujan2 itu tuh. tapi yang gue mau itu, F1 nya yg langsung dr ITV nya, dan itu yang di share all over the world, internationally. komentator James Allen dan Martin Brundle lebih mudah dimengerti and really do their job best. daripada komentator ESPN Star Sports yang yah, menurut gue agak terlalu lebay kalo ngomong bikin gue males.
segitu dulu deh dosa-dosa globaltv yg gue ungkap. nanti kalo ada lagi, gue publish ulang.
salam kentut buat globaltv.
Itu sih minta dielus, tapi malah digampar
6 tahun yang lalu
2 komentar:
global tv dari dulu dah bermasalah mas ni liputannya diambil dari detiknews :
Arifin Asydhad - detikNews
Jakarta - Setelah terkuak bahwa program Global TV melenceng dari program awalnya, suara agar izin TV Global dicabut makin mengalir. Anggota Komisi I DPR Djoko Susilo mendukung usulan pencabutan izin televisi itu.
Menurut Djoko, ada dua pelanggaran yang dilakukan Global TV. Pertama, Global TV telah melenceng dari program awalnya sebagai televisi yang menyiarkan syiar Islam dengan muatan pendidikan, teknologi, dan sumber daya manusia (SDM). Kedua, izin Global TV diperjualbelikan.
"Jadi saya mendukung usulan Pak Muladi agar izin untuk Global TV segera dicabut," kata Djoko kepada detikcom, Selasa (28/2/2006). Pengubahan program siaran yang jauh berbeda saat pengajuan permintaan izin frekuensi merupakan pelanggaran besar.
Menurut Djoko, pencabutan izin ini bisa dilakukan oleh Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) dan Komisi Penyiaran Indonesia. "Jadi, saya kira Menkominfo Sofyan Djalil harus proaktif untuk menyeriusi hal ini. Kalau Menkominfo tidak proaktif, tentu sikap Menkominfo perlu dipertanyakan, ada apa sebenarnya," tutur anggota Fraksi Partai Amanat Nasional (FPAN) itu.
Selain dua pelanggaran itu, Djoko juga menyinggung soal kepemilikan Global TV yang cenderung dimonopoli oleh Media Nusantara Citra (MNC). Perusahaan ini menguasai tiga televisi, yaitu RCTI, TPI, dan Global TV. "Jadi, masalah monopoli ini juga harus menjadi perhatian, karena melanggar pasal 14 UU Penyiaran," kata Djoko.
Usul Panja TV Swasta
Djoko juga mengusulkan agar DPR membentuk Panitia Kerja (Panja) TV Swasta. Nantinya, Panja ini akan menelusuri dan menyelidiki tentang izin-izin televisi swasta yang ada saat ini. "Jangan-jangan pemberian izinnya, karena ada unsur KKN-nya," kata Djoko.
Komisi I DPR, hingga pukul 17.10 WIB, masih menggelar rapat internal yang khusus membahas tentang izin Global TV dan televisi swasta lainnya. Rapat digelar di Ruang Komisi I DPR.
Menurut Djoko, ada tiga gelombang pemberian izin tv swasta. Gelombang pertama, izin terhadap tv swasta pertama, seperti RCTI, Indosiar, Antv, dan SCTV. Gelombang kedua, pemberian izin terhadap Trans TV, TV 7, Lativi, Metro TV, termasuk Global TV. Gelombang ketiga, pemberian izin terhadap tv-tv lokal.
"Kita akan cek pemberian izin mereka, apakah program mereka sesuai atau tidak. Bila programnya melenceng, seperti Global TV, maka izinnya harus dibekukan," ujar Djoko.
Bila memang nantinya Global TV dibekukan, maka Djoko berharap pengajuan izin TV Muhammadiyah bisa dikabulkan. Sebab, program TV Muhammadiyah juga tentang syiar Islam. "Dulu, TV Muhammadiyah diajukan bersamaan dengan Global TV dan berada pada urutan nomor 6. Tapi, sampai sekarang izin itu belum turun," ujar mantan Wakil Ketua PP Muhammadiyah ini. (asy/)
thank you for your support anonymous :)
Posting Komentar